CERITA MENARIK 1
"CINTA YANG SALAH"
Aku
Intan, seorang mahasiswi disalah satu universitas di Banjarmasin. Disaat-saat
kuliah tentu saja ada halangan dan ganguan bukan? Itupun juga dirasakan oleh ku.
Apa kalian percaya ada cinta yang menyedihkan atau cinta yang sedih? Bukankah
cinta seharusnya saling memberi kebahagiaan? Lain halnya dengan kisah ku. Kesalahan
itu bermula dari masa kecilku.
Saat
kecil aku sudah terbiasa dengan hidup dilingkungan sederhana. Sebab itu, aku
terbiasa dengan yang namanya barang bekas, pekerjaan keras dan juga pola hidup yang
seadanya. Walaupun aku masih kecil, aku sudah mengerti apa yang aku alami dan sangat
dewasa menghadapinya.
Intan kecil: Ibu, Intan berangkat dulu ya
Ibu Intan: Kamu mau kemana Tan?
Intan tidak menjawab dan hanya senyum
pada ibunya
Ibu Intan: Hati hati ya Tan, setelah itu
langsung pulang ya.
Intan kecil:(dari kejauhan) iya Ibu..
(Hari ini seperti biasanya aku memulung
untuk mendapatkan uang)
Intan kecil: Wah banyak sekali.. aku
bisa membelikan lauk untuk ibu sama bapak dirumah
(Intan kecil menuju tempat pengkiloan
sampah yang biasa ia datangi)
Intan kecil: Selamat siang Bapa
Bapa-Bapa: Wah Intan pintar sekali, ada
apa Intan?
Intan kecil: Seperti biasa Pa, berapa
yang bisa Intan dapat?
Bapa-Bapa: Tunggu ya biar Bapa hitung?
Bapa-Bapa: Intan sudah makan?
Intan kecil: Belum. Tapi nanti setelah ini
intan beli lauk dan pulang Pa. Baru makan sama Ibu dan Bapa di rumah
Bapa-Bapa: Wah Intan memang rajin dan pintar ya.
Ini uangnya.. Hati hati dijalan ya Tan?
Intan kecil: Terimakasih Pa, Intan
permisi dulu
Kehidupan
yang sederhana membawa ku tinggal dilingkungan yang kondisinya juga sama
seperti ku. Para tetangga ku-pun
juga dari kalangan orang biasa,
yang sehari harinya harus bekerja keras untuk hidup. Untuk saling tolong
menolong tidaklah memungkinkan karena keterbatasannya uang. Untuk hidup
keluarga sendiri saja tidak mampu apalagi mau membantu orang lain.
Aku
yang dimasa kecil hanya memikirkan bagaimana cara agar bisa sukses dan membantu
orang tua. Karna itu aku belajar dengan sangat giat sambil bekerja untuk membantu
kebutuhan keluarga. Karena aku anak satu satunya dan orang tua ku hanya buruh industri
saja. Aku
terbiasa dengan mengurus kebutuhanku sendiri. Jika menginginkan sesuatu aku
akan membeli dengan uang yang aku miliki sehingga tidak memberatkan orang tua
ku.
Dimasa
sekolahpun aku selalu membeli buku dengan uang yang aku punya. Guru-guru
memaklumi keterbatasan ku dan menyarankan untuk mengikuti berbagai kompetisi
disekolah. Aku sangat mahir berbicara di depan umum. Hal itu sangat membantuku
dalam mengikuti berbagai kompetisi. Dan aku juga mendapat beasiswa setiap
tahunnya karna bakat yang ku miliki.
Dimasa
sma, aku tidak sempat untuk bergaul dengan sesama. Aku bahkan tidak pernah
merasakan apa yang dirasakan remaja seusiaku. Aku hanya berpikir bagaimana aku
bisa kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang tetap nantinya.
SMA
menurutku hanyalah masa dimana aku lebih lagi mengasah kemampuanku. Wadah
tempat ku menyalurkan bakat. Tetapi karena itulah aku menjadi banyak tidak
mengerti tentang apa itu cinta masa remaja. Tapi itu tidak membuatku goyah
sedikitpun. Yang aku pikirkan hanya bagaimana aku dimasa depan.
Hari
ini adalah hari pengumuman hasil ujian sekaligus pemberiatahuan anak yang akan
dikirim keuniversitas dikota. Harap harap cemas aku hanya bisa berdoa dan
berharap dari salah satu nama itu adalah aku. Di dalam hati aku berkata pada
diriku "aku pasti bisa! Segala kesusahan ini akan berlalu" Kalimat
itulah yang selalu membuatku tegar dan lebih optimis lagi.
Hasil
pengumuman keluar dan aku dinyatakan
lulus dengan nilai tertinggi dan masuk keuniversitas dikota banjarmasin.
Intan: Akhirnya, awal dari mimpi ku
telah dimulai (didalam hatinya)
Para guru memberi selamat padaku dan
memberikan buket bunga.
Guru : Selamat ya Tan,kamu sudah menjadi
kembanggaan disekolah ini
Intan: Terimasih Bu. Berkat ibu saya
bisa jadi seperti ini
Guru: Terus belajar dan semangat ya Tan
agar apa yang kamu impikan bisa jadi kenyataan.
Intan: Iya Bu. Akan saya ingat semua
pesan Ibu.(mengusap air mata)
Menurut
ku intan itu adalah perempuan yang paling sempurna dari perempuan manapun yang ku
kenal. Nama ku Anton orang yang paling kenal sama orang yang namanya Intan. Aku
kenal Intan dari pertama Intan dan orang tuanya pindah ke Banjarmasin. Waktu itu
aku masih kecil dan masih takut untuk kenalan dengannya begitupun juga sekarang
masih seperti itu. Kami memang berbeda komplek tapi intan kecil sering sekali
datang kekomplekku untuk memulung.
Awalnya
perasaan ku dengannya hanya sebatas iba dan simpati saja. Setiap dia datang dan
membawa plastik besar itu rasanya aku ingin sekali menolongnya. Tapi ya itulah
aku hanya bisa melihat tanpa bertindak apapun.
Semakin
hari intan kecil lama kelamaan menjadi Intan yang remaja. Berubah menjadi
seorang bidadari yang cantik yang senyumnya dapat melunturkan jiwa dan ragaku.
Entah apa yang sedang ku rasakan ini, menurutku masa itulah awal rasa kasihan
ku berubah menjadi cinta. Cinta sepihak yang hanya aku jalani sendiri tanpa ada
yang tau.
Setiap
tahunnya aku selalu satu kelas dengan Intan, akan tetapi intan memang belum
berubah, dia masih Intan yang
kukenal dan yang aku cintai. Dia terus semangat dan orang yang sangat optimis.
Sampai sekarang masa kuliahpun aku selaku mengekorinya, aku pernah bertanya "
Apa Intan tidak menyadari adanya aku, karena dia terlalu sibuk? " Tapi itu
tidak apa bagiku, keinginanku hanyalah memandangi orang yang ku cintai itupun sudah
sangat cukup. Sampai waktunya aku siap nanti, akan kuperkenalkan diriku padanya
tunggu aku ya intan.
BERSAMBUNG.....