Selasa, 11 April 2017


CERITA MENARIK 1

 "CINTA YANG SALAH"

Aku Intan, seorang mahasiswi disalah satu universitas di Banjarmasin. Disaat-saat kuliah tentu saja ada halangan dan ganguan bukan? Itupun juga dirasakan oleh ku. Apa kalian percaya ada cinta yang menyedihkan atau cinta yang sedih? Bukankah cinta seharusnya saling memberi kebahagiaan? Lain halnya dengan kisah ku. Kesalahan itu bermula dari masa kecilku.
Saat kecil aku sudah terbiasa dengan hidup dilingkungan sederhana. Sebab itu, aku terbiasa dengan yang namanya barang bekas, pekerjaan keras dan juga pola hidup yang seadanya. Walaupun aku masih kecil, aku sudah mengerti apa yang aku alami dan sangat dewasa menghadapinya.
Intan kecil: Ibu, Intan berangkat dulu ya
Ibu Intan: Kamu mau kemana Tan?
Intan tidak menjawab dan hanya senyum pada ibunya
Ibu Intan: Hati hati ya Tan, setelah itu langsung pulang ya.
Intan kecil:(dari kejauhan) iya Ibu..
(Hari ini seperti biasanya aku memulung untuk mendapatkan uang)
Intan kecil: Wah banyak sekali.. aku bisa membelikan lauk untuk ibu sama bapak dirumah
(Intan kecil menuju tempat pengkiloan sampah yang biasa ia datangi)
Intan kecil: Selamat siang Bapa
Bapa-Bapa: Wah Intan pintar sekali, ada apa Intan?
Intan kecil: Seperti biasa Pa, berapa yang bisa Intan dapat?
Bapa-Bapa: Tunggu ya biar Bapa hitung?
Bapa-Bapa: Intan sudah makan?
Intan kecil: Belum. Tapi nanti setelah ini intan beli lauk dan pulang Pa. Baru makan sama Ibu dan Bapa di rumah
Bapa-Bapa: Wah Intan memang rajin dan pintar ya. Ini uangnya.. Hati hati dijalan ya Tan?
Intan kecil: Terimakasih Pa, Intan permisi dulu
Kehidupan yang sederhana membawa ku tinggal dilingkungan yang kondisinya juga sama seperti ku. Para tetangga ku-pun juga dari kalangan orang biasa, yang sehari harinya harus bekerja keras untuk hidup. Untuk saling tolong menolong tidaklah memungkinkan karena keterbatasannya uang. Untuk hidup keluarga sendiri saja tidak mampu apalagi mau membantu orang lain.
Aku yang dimasa kecil hanya memikirkan bagaimana cara agar bisa sukses dan membantu orang tua. Karna itu aku belajar dengan sangat giat sambil bekerja untuk membantu kebutuhan keluarga. Karena aku anak satu satunya dan orang tua ku hanya buruh industri saja. Aku terbiasa dengan mengurus kebutuhanku sendiri. Jika menginginkan sesuatu aku akan membeli dengan uang yang aku miliki sehingga tidak memberatkan orang tua ku.
Dimasa sekolahpun aku selalu membeli buku dengan uang yang aku punya. Guru-guru memaklumi keterbatasan ku dan menyarankan untuk mengikuti berbagai kompetisi disekolah. Aku sangat mahir berbicara di depan umum. Hal itu sangat membantuku dalam mengikuti berbagai kompetisi. Dan aku juga mendapat beasiswa setiap tahunnya karna bakat yang ku miliki.
Dimasa sma, aku tidak sempat untuk bergaul dengan sesama. Aku bahkan tidak pernah merasakan apa yang dirasakan remaja seusiaku. Aku hanya berpikir bagaimana aku bisa kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang tetap nantinya.
SMA menurutku hanyalah masa dimana aku lebih lagi mengasah kemampuanku. Wadah tempat ku menyalurkan bakat. Tetapi karena itulah aku menjadi banyak tidak mengerti tentang apa itu cinta masa remaja. Tapi itu tidak membuatku goyah sedikitpun. Yang aku pikirkan hanya bagaimana aku dimasa depan.
Hari ini adalah hari pengumuman hasil ujian sekaligus pemberiatahuan anak yang akan dikirim keuniversitas dikota. Harap harap cemas aku hanya bisa berdoa dan berharap dari salah satu nama itu adalah aku. Di dalam hati aku berkata pada diriku "aku pasti bisa! Segala kesusahan ini akan berlalu" Kalimat itulah yang selalu membuatku tegar dan lebih optimis lagi.
Hasil pengumuman keluar dan  aku dinyatakan lulus dengan nilai tertinggi dan masuk keuniversitas dikota banjarmasin.
Intan: Akhirnya, awal dari mimpi ku telah dimulai (didalam hatinya)
Para guru memberi selamat padaku dan memberikan buket bunga.
Guru : Selamat ya Tan,kamu sudah menjadi kembanggaan disekolah ini
Intan: Terimasih Bu. Berkat ibu saya bisa jadi seperti ini
Guru: Terus belajar dan semangat ya Tan agar apa yang kamu impikan bisa jadi kenyataan.
Intan: Iya Bu. Akan saya ingat semua pesan Ibu.(mengusap air mata)
Menurut ku intan itu adalah perempuan yang paling sempurna dari perempuan manapun yang ku kenal. Nama ku Anton orang yang paling kenal sama orang yang namanya Intan. Aku kenal Intan dari pertama Intan dan orang tuanya pindah ke Banjarmasin. Waktu itu aku masih kecil dan masih takut untuk kenalan dengannya begitupun juga sekarang masih seperti itu. Kami memang berbeda komplek tapi intan kecil sering sekali datang kekomplekku untuk memulung.
Awalnya perasaan ku dengannya hanya sebatas iba dan simpati saja. Setiap dia datang dan membawa plastik besar itu rasanya aku ingin sekali menolongnya. Tapi ya itulah aku hanya bisa melihat tanpa bertindak apapun.
Semakin hari intan kecil lama kelamaan menjadi Intan yang remaja. Berubah menjadi seorang bidadari yang cantik yang senyumnya dapat melunturkan jiwa dan ragaku. Entah apa yang sedang ku rasakan ini, menurutku masa itulah awal rasa kasihan ku berubah menjadi cinta. Cinta sepihak yang hanya aku jalani sendiri tanpa ada yang tau.
Setiap tahunnya aku selalu satu kelas dengan Intan, akan tetapi intan memang belum berubah, dia masih Intan yang kukenal dan yang aku cintai. Dia terus semangat dan orang yang sangat optimis. Sampai sekarang masa kuliahpun aku selaku mengekorinya, aku pernah bertanya " Apa Intan tidak menyadari adanya aku, karena dia terlalu sibuk? " Tapi itu tidak apa bagiku, keinginanku hanyalah memandangi orang yang ku cintai itupun sudah sangat cukup. Sampai waktunya aku siap nanti, akan kuperkenalkan diriku padanya tunggu aku ya intan.




BERSAMBUNG.....
      Cerita yang disajikan bukan dari kehidupan nyata. Jadi apabila salah dalam penyebutan nama atau kesamaan dalam kisah hanya ketidak sengajaan saja. Mohon maf sebesar-besarnya. semoga kalian menikmati cerita yang saya sajikan an merasa terhibur dengan semua ceritanya. :)